Berawal dari kelas satu SMA, tahun 1997. Belajar dari pengalaman waktu SMP, aku memutuskan memilih ekstrakurikuler (ekskul) yang dapat kutekuni hingga kelas 2 SMA. Karena dikelas 2 harus ada kegiatan ekskul yang diikuti. Memilih ekskul olahraga, badanku tergolong kecil, bakalan kalah dengan kawan yang lain yang badannya lebih besar. Kegiatan lain terlalu formal, tidak menarik. Kemudian ada satu ekskul 'aneh' (tapi sekarang kuanggap ekskul yang mengubah arah hidupku ke arah yang lebih baik) yang bisa ku pilih, "Pamitran Lelana Giri Jaga Bumi". Nama yang tidak lazim, kalau diartikan perkumpulan orang-orang yang suka naik gunung bernama Jaga Bumi (maafkan saya para founding father kalau salah mengartikan).
Ternyata kegiatan ini juga sama saja, melibatkan kegiatan fisik. Tapi karena menantang (belum pernah naik gunung), dan dikelas 2 SMA harus mengikuti satu kegiatan ekskul (karena ga lucu juga dikelas 2 SMA baru mulai ekskul barengan dengan adik kelas 1), maka kuputuskan untuk bertahan menekuni ekskul ini.
Mendaki gunung untuk kali awal.
Gunung pertama adalah Gunung Ungaran, 2050 mpdl
Sekelumit gambaran
Gunung Ungaran adalah gunung yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Dengan ketinggian 2.050 meter,
gunung ini adalah gunung tinggi pertama yang dilihat pengendara dari
Semarang ke arah selatan, di sisi kanan (barat). Menurut catatan-catatan
sejarah, nama-nama lain gunung ini adalah Karundungan (prasasti Kuti), Karurungan/Karungrangan (Tantu Panggelaran), Karungrungan (Perjalanan Bujangga Manik, Serat Aji Saka, Serat Kanda), Kroenroengan (Domis, 1825), dan Ngroengroengan (Bleeker 1850, Friederich 1870)[2].
Di kaki gunung ini terletak kota Ungaran, pusat pemerintahan Kabupaten Semarang.
(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ungaran)
Pengalaman pertama dimulai dengan seleksi untuk masuk ke ekskul 'aneh' tersebut. Melelahkan. Tapi puji Tuhan masuk seleksi. Dengan perjuangan, lari keliling kampung, lari naik turun bukit, push up, sit up, wawancara juga bro, nyanyi lagu kebangsaan juga bro.. macem-macem.
Naik Gunung perdana
Persiapan sudah dilakukan, perlengkapan minim, semangat membara, kami berangkat. Tas bekas (merek alpina-jadul), jas hujan pinjem, baju kondangan dipakai berangkat pendidikan dasar ke gunung Ungaran. Selama 3 hari 2 malam, naik turun, minim istirahat, makan seadanya (survival), makan yang luar biasa, main air, main gelap-gelapan. SERUUUU...
Pulang dengan keadaan capek dan kekurangan gizi. Butuh perbaikan gizi
Naik Gunung kedua, dan berikutnya.
Setelah gunung Ungaran menyusul gunung-gunung yang lain (sayang tidak terdokumentasi dengan baik). Gunung Merbabu, Merapi, Sumbing, Lawu, Slamet, Rinjani, dengan urutan yang tidak jelas, dan waktu yang juga tidak terdokumentasi dengan baik. Waktu itu pikiran yang muncul hanya bertualang bersama teman, membangun persaudaraan. Tidak ada niat lain, dan dalam perjalanannya menikmati pemandangan yang menakjubkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar